C. Perilaku
orang yang mengamalkan Amar maruf nahi munkar.
Amar maruf nahi mungkar tidak akan berhasil tanpa suri tauladan yang
baik dan santun.Nabi tidak hanya mengajarkan untuk menjalankan amar makruf nahi
munkar,tetapi mencontohkannya dengan baik dan santun,yang sesuai dengan wajah
islam.nahi munkar bukan berarti melarang dengan kekerasan dengan garang tetapi
dengan kesantunan dan kedamaian.
Adapun orang yang
memiliki perilaku amar maruf nahi munkar yakni:
1).Mereka
menjual sepenuhnya diri mereka kepada Allah
2).Dan
mereka memberikan harta dan nyawa mereka dengan murah dijalan Allah.
D. Aplikasi Amar maruf nahi munkar
Perilaku amar maruf nahi munkar hendaknya kita terapkan
dalam setiap sisi kehidupan kita.
Sebelum kita mengaplikasikan nya dalam kehidupan kita,alangkah baiknya
kita mengetahui langka-langkah agar kita tidak salah paham dalam
mengaplikasikannya.Adapun langkah-langkahnya adalah:
(1)
Memulai dari
yang Paling Penting Kemudian yang Penting Berikutnya
Mendahulukan yang terpenting dari yang penting adalah bagian dari kaidah penerapan amar ma’ruf nahi mungkar. Seseorang yang akan menerapkannya hendaknya memulai langkahnya dengan memperbaiki dasar-dasar keyakinan, yaitu memerintahkan tauhid dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, serta mencegah kesyirikan, kebid’ahan, dan hal-hal yang berbau sihir.
Kemudian ia memerintahkan menegakkan shalat, menunaikan zakat, serta kewajiban-kewajiban lainnya. Lalu ia memerintahkan meninggalkan perkara-perkara haram. Berikutnya, ia memerintahkan perkara-perkara yang sunnah, diikuti dengan meninggalkan hal-hal yang makruh.
Mendahulukan yang terpenting dari yang penting adalah bagian dari kaidah penerapan amar ma’ruf nahi mungkar. Seseorang yang akan menerapkannya hendaknya memulai langkahnya dengan memperbaiki dasar-dasar keyakinan, yaitu memerintahkan tauhid dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada-Nya, serta mencegah kesyirikan, kebid’ahan, dan hal-hal yang berbau sihir.
Kemudian ia memerintahkan menegakkan shalat, menunaikan zakat, serta kewajiban-kewajiban lainnya. Lalu ia memerintahkan meninggalkan perkara-perkara haram. Berikutnya, ia memerintahkan perkara-perkara yang sunnah, diikuti dengan meninggalkan hal-hal yang makruh.
(2) Melihat Maslahat dan Mafsadah Ada satu kaidah
yang tidak boleh diabaikan oleh orang yang hendak menerapkan amar ma’ruf nahi
mungkar, yaitu menolak mafsadah (kerusakan) lebih diutamakan daripada mengambil
maslahat’. Oleh karena itu, menjadi keharusan mengetahui maslahat yang
dihasilkan dan mafsadah yang ditimbulkan dari penerapan amar ma’ruf nahi mungkar.
(3)
Meneliti dan
Memastikan Kemungkaran Di antara yang membawa keberhasilan dalam menerapkan
amar ma’ruf nahi mungkar adalah meneliti dan memastikan kemungkaran yang hendak
diubah dan ditiadakan. Karena itu, memiliki ilmu tentang yang ma’ruf dan yang mungkar
menurut kacamata syariat adalah penting. (lihat kembali pembahasan ini di
rubrik ”Manhaji” edisi ini)
Oleh sebab itu, pastikanlah bahwa kemungkaran yang akan dicegah benar-benar perkara mungkar yang diingkari oleh Kitabullah dan sunnah Rasulullah n.
Ketika sebagian orang melihat suatu perbuatan atau mendengar suatu ucapan, terkadang dianggapnya sebagai suatu kemungkaran karena berpatokan kepada kebiasaan yang berlaku dan adat istiadat manusia pada umumnya
Oleh sebab itu, pastikanlah bahwa kemungkaran yang akan dicegah benar-benar perkara mungkar yang diingkari oleh Kitabullah dan sunnah Rasulullah n.
Ketika sebagian orang melihat suatu perbuatan atau mendengar suatu ucapan, terkadang dianggapnya sebagai suatu kemungkaran karena berpatokan kepada kebiasaan yang berlaku dan adat istiadat manusia pada umumnya
(4)
Amar maruf
Nahi Munkar harus diterapkan oleh siapapun tanpa kecuali sebagai implikasi atas
keimanannya kepada Allah swt. Perbuatan yang baik akan mendatangan kebaikan
pula bagi siapa pun yang melaksanakannya.Kemungkaran akan menjerumuskan
pelakunya pada hal-hal yang tidak baik,dan tentu saja mendapat laknat dari Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar