AKU INGIN KEMBALI.... JIKA DIIZINKAN....
PART
1
Marylin Mure’s anak
kedua dari 3 bersaudara,kakak dan adiknya meninggal dalam tabrakan pada tahun
1876 , mereka menyalahkanku karena aku yang saat itu sedang bercanda dan
menggagu pak supir, aku duduk dibelakang bersama adik aku duduk di tengah
sedangkan adik duduk di dekat pintu, aku merasa bosan dan menggangu pak
supir.
Dan itu tepat pada
pukul 08.12 dan aku mulai mengganggu dan membuat pak supir marah, tidak...
tidak.... Brammmmm... uh...uh... tidak ada dendam aku membuka mata dengan sayup
dan OH TIDAK!! Kenapa harus terjadi aku melihat keadaan aku berada di dekat
pohon aku mulai berjalan dan melihat pak supir tergelatak dengan kepala yang
sudah tak ada, kakak yang sudah berdarah karena kena ledakan yang kuat dan
sebahagian tubuhnya telah.... aku tak sanggup mengatakannya aku dan adik
selamat tetapi dia dekat dengan pintu dan terjatuh sekujur tubuhnya berdarah
dan melihat semua itu dan.... aku....... PINGSAN....
PART II
Aku terbangun dengan
sayup... aku hanya bersama Kakek dan Pewaris harta kakek tinggal aku saja, aku
berada di kamar mewah kakak yang belum pernah kutinggali
“Kek, Marylin
dimana?”
“Marylin kamu di
kamar kakakmu,dan kamu sekarang yang akan mewarisi harta kakek”
“kek, Bunda dimana?”
“Bundamu menjadi
depresi Marylin?, dia di asingkan”
“apa!! Kakek mengapa
begitu!!”
Aku memang lebih
dekat dengan ayah yang sekarang sudah tenang di surga, dia juga pernah
mengalami tabrakan seperti kami dan sebab itu dia meninggal saat menjemputku
dari sekolah, aku merasa aku anak yang sial aku pernah bermain bola lawan antar
kelas aku mengenakan pakaian nomor 13.. AH!!! 13 angka sialku.
“Marylin kenapa kamu
melamun, kakek lupa membilang ini bahwa kita akan pindah ke BOSTON”
“Kakek mengapa aku
tidak mau pindah dari rumah ini... rumah ini sudah turun-temurun dari keluarga
kita!”
Kakek merahasiakan
sesuatu sepertinya...
PART
III
Besoknya
aku menyiapkan baju dan semuanya, aku tidak bisa melupakan rumah ini,kisah
cinta keluargaku berawal dari sini.... Bunda... Ayah... maafkan Marylin.
Kakek
mengintip ke kamar kakak, aku juga melihat kakek yang kelihatan sedih, “kamu
sudah siap Marylin”
“sudah kek”
“ya... sudah sebaiknya kamu segera
kebelakang Helikopter sudah ada, 10 menit lagi kita kebelakang kita membutuhkan
waktu 2 jam untuk ke Boston”, aku menuju
lantai bawah dan menuju belakang.
“wah” aku baru pertama kali masuk kedalam
helikopter, aku sebelumnya tidak pernah mencoba naik helikopter aku bukan anak
kesayangan Bunda aku lahir dengan perasaan sedih,Bunda tidak menyukaiku dan
ayah meninggal saat umurku 2 tahun, aku hanya melihat ayah dengan foto, saat ku
kecil, aku mempunya penyakit rabun jauh dan dekat.
Aku
malu kepada semuanya... aku benci kakak dan adik.. semua berawal seperti ini...
Saat ku kecil
kira-kira umurku 6 tahun kakak berumur 11 tahun adek berumur 3 tahun aku berada
di dalam kamarku yang paling jelek di rumah itu sewaktu itu, Bunda ingin Pulang
kampung, dan Kampungnya Boston. kakak
ingin ibu mengajaknya dan diizinkan. kakak membawa adik aku diajak ayah yang sudah
diluar... aku bilang
“Tunggu” tapi mereka
sudah pergi.. aku menangis dendam itu belum terbalaskan... tetapi itu hanya
sebuah cerita lama...... dan kakek mengahampiriku.
“sudah..lah Bundamu
memang seperti itu... maklumi saja lah..”
“ya kek.. aku sudah
maklumi”
Dan cerita itu
berakhir....
Aku telah duduk
didalam helikopter itu aku merasa hawa aneh apa mataku saja yang rabun tapi siapa
hitam kecil di depan itu... itu mirip dengan Bunda... AH!! Itu perasaan!!!!.
TAPI INI BENAR-BENAR FILLING YANG BURUK...
Kakek pun memasuki Helikopter, “Kakek apa
boleh Marylin menjenguk Bunda”
“tidak usah Marylin
tempat bundamu diasingkan sangat bahaya”
“tidak apa-apa kek,
biar Marylin yang jenguk bunda!”
“ yang sudah, jika
itu keinginanmu, pak kita ke tempat Bunda Marylin diasingkan”
“Baik Kek”
Syusss.... bunyi
helikopter yang menerbangi daun-daun.
“Pak tolong jagain
Marylin ke rumah bundanya”
“Baik Kek”
Kira-kira 20 menit
kami berjalan,OH, TIDAK!!! Aku melihat rumah kecil penuh debu,hitam,kotor dan
yang bisa kalian bayangkan?
“Bunda...Bunda...Bunda”
Tapi tak ada suara
yang kudengar hanya kudengar suara gagak di depan rumah kecil ini, mengapa
makanan di rumah ini sudah tidak ada lagi PERASAAN ANEH KEMBALI MENYELIMUTI...
“pak... dimana kamar
bunda”
Aku berjalan sambil
mengikuti bapak,suara pintu berderit dan AKU SANGAT TERKEJUT!!!
“BUNDA!!!!!!!??????,
mengapa seperti ini.. mengapa bunda lelah seperti ini”
“na...k..kkhhh bun...d...aaaa l...a...app...a..r..”
Dan... BUNDA!!!!!!
Mengapa hari-hari ini terjadi...
“Marylin sebaiknya
kita pulang”
Aku menangis sewaktu
itu....
“Tidak pak!! Aku mau
disini bersama Bunda... aku mau membawa bunda pulang dan dimakamkan aku tidak
mau Bunda dimakan atau membusuk!!”
“Baiklah”
Setelah 20 menit
kami kembali ke Helikopter
“Marylin.... ada apa
yang terjadi??”
“kek bunda sudah
meninggal” aku memeluk kakek.
“ya sudah mari kita
ke BOSTON”
Kakek menelfon
seseorang untuk memberitahukan kami memerlukan 1 peti untuk Bunda.
PART
IV
“BOSTON”
Bunda, Marylin akan menenangkan bunda di
surga bersama ayah.
“Marylin, sebenarnya Ibu kamu sangat
menyayangimu dan memberikan surat ini untuk kakek jika Bundamu telah
Meninggal,dan sebenarnya ibu kamu itu tidak depresi dia ingin cepat memberikan
surat ini untuk anaknya, yaitu kamu MARYLIN”
“Tapi... kek apa isi surat itu?”
“kakek tidak diberitau oleh Bundamu, lebih
baik kamu membukanya saja”
“baik kek”
|
Aku mulai membuka surat itu dan kakek pergi ke kamarnya.
Aku terisak mendengar surat itu... tetapi
mengapa Bunda mengakhiri hidupnya?
“kakek...kakek... kakek...” tidak ada suara
kakek
Aku membuka pintu kamarnya... OH! TIDAK...
jangan tinggalkan Marylin, kakek satu-satunya penopang Marylin, kenapa Kakek
meninggalkan Marylin, KAKEK KENAPA KAKEK HARUS GANTUNG DIRI.... kakek kejam
telah meninggalkan Marylin Sebatang Kara... dan sekarang Marylin tidak punya
siapa-siapa.... KAKEK KEJAM....
KAKEK MENGAKHIRI HIDUPNYA DENGAN BEGINI...
AKU MERASA HAWA ANEH SEDANG BERADA DI KAMAR
KAKEK
AKU MELIHAT KEBELAKANG...
DAN..............
BUNDA.... KAKAK GHITA, ADEK CHEYANA,AYAH
FORTS,dan KAKEK... mereka gentayangan dan Bunda mendekati dan aku gemetaran
dengan kehadiran keluargaku dan teman-teman dekat.
“Marylin,Bunda selalu ada di sisimu dan kamu
harus mencari pasangan saat besar nanti... agar keluarga kita berkemabang kamu
mempunyai darah biru nak... kamu hanya satu-satunya keluarga bunda dan ayah
yang tersisa”
“kak maafin Cheyana ya”
“Dek Marylin maafin kakak ya.. kalau sudah
jahat sama adek”
“semua keluarga.. aku TELAH MEMAAFKAN
KALIAN”
12 TAHUN... KEMUDIAN...
“Inilah hari pernikahan Marylin bunda...
Marylin sudah memenuhi keputusan bunda... keluarga kita akan berdiri kokoh
untuk kali ini”
Marylin mempunyai suami yang putih..
TAPI....
Suatu malam Marylin terbangun dengan
suaminya tidak berada dalam kamar, dan Marylin mendengar
“AKU SUKA DARAH!”
“OH! TIDAK.... Goerge mengapa begini apa
yang kamu lakukan George ini hanya lelucon aku tidak menyukai ini”
“hahahahahahaha... kamu kira aku harus
membunuhmu... aku ingin mengembalikan DENDAM TAK
TERBALASKAN”
“apa maksudmu George?”
“sudahlah kamu.. Marylin pura-pura tidak
tau”
George duduk dengan mata merah dan muka
pucatnya... dan menceritakan kisahnya
“MARYLIN... Kakekmu Mengkhianati keluarga
kami Ibuku adalah Istri dari Kakekmu... aku
telah puas karena kakekmu telah gantung diri... aku yang membuatnya
begitu tapi.. aku belum
puas... aku adalah DRAKULA!!!... KAU ADA-ADA SAJA!!! TAK MUNGKIN AKU MEMAKAN
KAKEKMU YANG DAGING NYA SUDAH KERAS tetapi AKU AKAN MEMAKANMU.... HAHAHAHAHA....
tapi.. memakanmu belum juga membalas dendam ku.. lebih baik ku bunuh saja
kamu... Marylin,aku ingin MEMBALAS DENDAM IBUKU YANG BELUM TERBALASKAN MARYLIN”
Sambil George mengambil pisau ... dan suara kayu yang berdentit
membuat bulu kudukku meninggal....
“tidak... tidakk.... George.... tolong
tidak!!!??...”
Dan.... selamat tinggal dunia... darah
bercucur dari mulutku George ketawa senang tapi.... setelah aku mati George
Membunuh dirinya sendiri... SUNGGUH KEJAMNYA DUNIA BAGAI HAL MATI KEMBALI
LAGI.. DENDAM TAK TERBALASKAN DAN SEKARANG SEMUA TELAH KEMBALI SEMPURNA....
BERSAMBUNG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar